Ujung
Genteng - Sukabumi - Jawa Barat
Pantai ujung genteng
di jawa barat adalah pantai nirwana. Kesunyian yang terpendam dan belum banyak
diketahui oleh masyarakat Indonesia. Deburan ombak laut di atas lengkungan
langit biru tiada letih menerpa karang. Ikan aneka warna hilir mudik di antara
selipan karang, menerjang lemah rumput nan hijau. Ketika surya beranjak menutup
senja, warna merah jingga menyapa seisi pantai, mencuatkan kemilau cahaya
merona.
Itulah sepenggal
pesona yang ditawarkan Pantai Ujung Genteng yang berada di Pesisir Selatan,
Sukabumi, Jawa Barat. Bagi yang gemar wisata tirta, jangan membandingkan Ujung
Genteng dengan tempat wisata lainnya. Namun semuanya akan segera terbayar oleh
panorama alam Ujung Genteng yang menawan.
Butuh kesabaran untuk
sampai ke pantai ini. Sebelum sampai garis pantainya, kita harus melalui jalan
berkelok-kelok. Namun ketika kaki menginjak garis pantainya, riak ombak
Samudera Hindia membuat kita lupa segalanya. yang terucap hanya kata keindahan.
karang-karang yang terhampar luas bersama pasir putih yang menyilaukan mata
membuat hati terpesona oleh kemolekan Ujung Genteng.
Pantai Ujung Genteng,
memang kedengarannya aneh dan cukup lucu bila diartikan secara umum. Dengan
panjang garis pantai sekitar 16 km yang mengarah ke Barat menjadikan Ujung
Genteng sebagai obyek wisata terindah sepanjang pesisir pantai selatan.
Keindahannya tak kalah dari tetangganya yaitu Pelabuhan Ratu yang telah lebih
dulu terkenal sampai mancanegara. jaraknya sekitar 220 Km dari Jakarta atau 230
Km dari kota Bandung. Banyak jalur alternatif untuk sampai kesana. Sarana
angkutan umum juga tersedia dalam jumlah yang memadai.
Pada masa penjajahan,
Ujung Genteng dijadikan sebagai dermaga bagi kapal-kapal Belanda yang berlayar
di Samudera Hindia. Ketika Jepang berkuasa, tentara Nipon memanfaatkannya untuk
mengangkut hasil alam daerah Sukabumi. Namun, saat ini yang tersisa puing-puing
saja. Hanya tembok kokoh pemecah ombak dan pondasi mercusuar yang masih
terlihat jelas.
Selain deburan ombak
yang menggulung, batu karang yang terjal, dan pasir putih yang terhampar luas,
Ujung Genteng juga terkenal dengan muaranya. Salah satunva Muara Cipanarikan.
Muara ini tempat bertemunya Sungai Cipanarikan yang membelah Suaka Marga Satwa
Cikepuh dengan air laut. Sebelum masuk ke laut, air sungainya berbelok-belok
membentuk alur yang menyerupai ular yang sedang berjalan, sehingga terbentuk
hamparan pasir yang sangat luas.
Butiran pasir Muara
Cipanarikan yang halus kerap jadi arena mainan anak-anak. Mereka berlari-larian
atau membentuk gambar atau tulisan namanya sendiri. Di muara ini banyak pula
terdapat binatang laut, seperti kepiting, belibis, biawak, dan ikan-ikan muara.
Bila kita menelusuri sisi pantainya banyak pula dijumpai ikan-ikan hias
berenang bebas diantara sela-sela karang terjal.
Tak jauh dari Ujung
Genteng terdapat Pantai Pangumbahan, tempat bertelurnya penyu. Biasanya penyu
yang akan bertelur naik kedarat pada malam hari untuk membuat lubang. Peristiwa
bertelurnya penyu merupakan pertunjukkan yang sangat ditunggu-tunggu
pengunjung. Ditempat ini terdapat empat jenis penyu endemik Ujung Genteng.
Namun, habitat mereka mulai berkurang, hanya Penyu Hijau yang sering dijumpai
bertelur.
Bila ingin menyaksikan
penyu bertelur disarankan jangan membuat keributan, karena hal ini akan membuat
penyu enggan bertelur. Setelah penyu bertelur, dengan hantuan senter dan
tongkat kita dapat menggali lubang tempat bertelurnya penyu. Kedalamannya bisa
mencapai 1 meter bahkan lebih. Dalam setiap kali bertelur, seekor penyu bisa
menghasilkan 100 butir telur.
Daya tarik Ujung
Genteng lainnya adalah Ombak Tujuh yang terletak sekitar 15 Km dari
Pangumbahan. Untuk menuju Ombak Tujuh dapat ditempuh dengan berjalan kaki
selama 3-4 jam. Ombak Tujuh salah satu kawasan favorit wisatawan mancanegara
untuk berselancar, karena ombaknya yang selalu berurutan tujuh ombak dan
tinggi. Disekitar ombak tujuh terdapat beberapa pulau kecil yang memiliki
pantai yang jarang terjamah manusia.
Masih ada lagi lokasi
wisata menarik lainnya. Cibuaya adalah tempat yang sangat pas untuk berendam
atau berenang. Bentuk Cibuaya berupa cekungan pantai yang memiliki kedalaman
bervariasi anatra 0,5 meter sampai 6 meter. Di dalamnya juga terdapat terumbu
karang yang indah. Di lokasi ini kita dapat menikmati matahari terbit dari
balik hutan Cikepuh atau terbenam di ujung samudera. Bagi yang hobi mancing,
Cibuaya merupakan tempat yang sangat cocok sebab ikan Kakap dan Krapu banyak
mendominasi lokasi ini.
No comments:
Post a Comment