Taman Nasional Teluk Cendrawasih
Teluk Cendrawasih adalah sebuah
taman nasional yang terletak di Pulau Papua. Secara administratif, taman
nasional ini berada di wilayah Kabupaten Manokwari, Propinsi Papua Barat, dan Kabupaten
Paniai, Propinsi Papua, Indonesia. Taman nasional ini merupakan taman nasional
perairan laut terluas di Indonesia. Taman Nasional Teluk Cendrawasih memiliki
luas 1.453.500 hektar yang terdiri dari pesisir pantai, daratan, pulau-pulau,
terumbu karang, dan perairan.
Teluk Cendrawasih sangat kaya akan
flora dan fauna. Tercatat, 14 jenis flora yang dilindungi berada di sini.
Sebagian besar terdiri dari jenis pohon kasuarina. Selain itu, di taman
nasional ini juga terdapat 36 jenis burung, yang 18 di antaranya dalam status
dilindungi. Perairan Teluk Cendrawasih juga tak kalah kayanya. Terdapat 196
jenis moluska, 209 jenis ikan, dan beberapa spesies penyu seperti penyu sisik,
penyu hijau, atau penyu belimbing. Anda juga bisa menemui paus dan lumba-lumba
hidup bebas di kawasan ini. Kedua jenis hewan ini dapat tinggal dengan tenang
sini karena tidak ada pemburu paus ataupun lumba-lumba, serta berlimpahnya
makanan yang disediakan Teluk Cendrawasih bagi mereka.
Ekosistem
Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, Taman NasionalTeluk Cendrawasih sangat kaya akan ikan. Terdapat
kurang lebih 209 jenis ikan di kawasan ini, diantaranya angelfish,
butterflyfish, rabbitfish, parrotfish, dan anemonefish. Berbagai jenis moluska
juga menghiasi lautan, seperti keong cowries (Cypraea spp.), keong strombidae
(Lambis spp.), keong kerucut (Conus spp.), dan lain sebagainya. Satwa-satwa air
lain nan eksotis juga tinggal di perairan ini, contohnya penyu sisik
(Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), duyung (Dugong dugon),
paus biru (Balaenoptera musculus), lumba-lumba, dan hiu.
Tempat-tempat Menarik
Teluk Cendrawasih menyajikan
beragam hal menarik yang siap dijelajahi para pengunjunggnya. Jika ingin
melakukan wisata bahari, Pulau Nusrowi, Pulau Yoop, dan Pulau Mioswaar dapat
menjadi pilihan yang menarik. Di perairan pulau-pulau ini, pengunjung dapat
menikmati keindahan bawah laut yang penuh warna yang sangat cocok digunakan
untuk lokasi menyelam. Selain itu, pengunjung juga dapat mengamati perilaku
ikan paus dan lumba-lumba yang hidup bebas di sini.
Jika ingin menjelajahi gua,
kunjungi saja Pulau Mioswaar. Di sini terdapat gua alam peninggalan zaman purba
dan juga sumber air panas yang mengandung belerang tanpa kadar garam. Gua ini
merupakan gua bersejarah karena di dalamnya terdapat kerangka leluhur etnik
Wandau. Konon, merekalah kelompok manusia pertama yang datang ke pulau ini. Di
Pulau Numfor, juga terdapat sebuah gua yang di dalamnya terdapat tengkorak
manusia serta piring-piring antik dan peti-perti berukir.
Jika menginginkan pengalaman yang
sedikit berbeda, anda bisa mencoba mengunjungi Tanjung Mangguar. Di sini,
terdapat gua dalam air dengan kedalaman 100 kaki. Selain itu, terdapat
peninggalan-peninggalan dari abad 18 masih bisa dijumpai di beberapa tempat seperti
di Wendesi, Wasior, dan Yomber. Umat Kristiani juga banyak yang berkunjung ke
gereja di desa Yende (Pulau Roon), hanya untuk melihat kitab suci terbitan
tahun 1898.
Selain itu, masih ada Pulau
Rumberpon yang menawarkan berbagai pengalaman menarik. Di pulau ini, pengunjung
dapat melakukan pengamatan terhadap burung, penangkaran rusa, wisata bahari,
dan juga dapat melihat kerangka pesawat tempur Jepang yang tenggelam saat
perang dunia II.
Akses
Perjalanan ke Taman Nasional Teluk
Cendrawasih memang cukup melelahkan. Namun dijamin hal ini tidak sebanding
dengan apa yang akan anda dapat di sana. Tempat ini dapat dicapai dari berbagai
kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Ujung Pandang, Denpasar, Jayapura, dan
Darwin menggunakan pesawat ke Biak. Setelah itu, dari Biak dilanjutkan dengan
menggunakan pesawat ke Manokwari atau Nabire. Dari Jakarta, Surabaya, Ujung
Pandang dan Jayapura bisa juga menggunakan kapal laut ke Manokwari atau Nabire.
Dari Manokwari menuju ke lokasi taman nasional bisa menggunakan longboat dengan
waktu tempuh 5,5 jam.
Tiket, Akomodasi, dan Fasilitas
Sebenarnya, pengunjung tidak
dikenakan biaya tiket untuk memasuki Taman Nasional Teluk Cendrawasih. Namun,
apabila pengunjung ingin menjalajahi Teluk Cendrawasih dianjurkan untuk melapor
dulu ke Balai Taman Nasional Teluk Cendrawasih (BTNTC) di Kota Manokwari untuk
mendapatkan surat izin. Untuk wisatawan mancanegara, diharuskan untuk
memperoleh izin masuk dari Departemen Kehutanan.
Sayangnya, di kawasan ini belum
tersedia fasilitas pariwisata seperti Dive Center, penginapan, ataupun resort.
Jika anda ingin menginap, dapat menggunakan pondok wisata BTNTC di Distrik
Rumberpon atau dapat langsung menginap di rumah-rumah penduduk. Untuk mempergunakan
penginapan dari BTNTC anda harus menghubungi pihak terkait terlebih dahulu.
Selain itu, BTNTC juga dapat menyediakan pemandu untuk menjelajahi Taman
Nasional Teluk Cendrawasih.
No comments:
Post a Comment