Thursday 16 May 2013

Taman Nasional Teluk Cendrawasih - Papua Barat


Taman Nasional Teluk Cendrawasih

Teluk Cendrawasih adalah sebuah taman nasional yang terletak di Pulau Papua. Secara administratif, taman nasional ini berada di wilayah Kabupaten Manokwari, Propinsi Papua Barat, dan Kabupaten Paniai, Propinsi Papua, Indonesia. Taman nasional ini merupakan taman nasional perairan laut terluas di Indonesia. Taman Nasional Teluk Cendrawasih memiliki luas 1.453.500 hektar yang terdiri dari pesisir pantai, daratan, pulau-pulau, terumbu karang, dan perairan.
Teluk Cendrawasih sangat kaya akan flora dan fauna. Tercatat, 14 jenis flora yang dilindungi berada di sini. Sebagian besar terdiri dari jenis pohon kasuarina. Selain itu, di taman nasional ini juga terdapat 36 jenis burung, yang 18 di antaranya dalam status dilindungi. Perairan Teluk Cendrawasih juga tak kalah kayanya. Terdapat 196 jenis moluska, 209 jenis ikan, dan beberapa spesies penyu seperti penyu sisik, penyu hijau, atau penyu belimbing. Anda juga bisa menemui paus dan lumba-lumba hidup bebas di kawasan ini. Kedua jenis hewan ini dapat tinggal dengan tenang sini karena tidak ada pemburu paus ataupun lumba-lumba, serta berlimpahnya makanan yang disediakan Teluk Cendrawasih bagi mereka.

Ekosistem
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Taman NasionalTeluk Cendrawasih sangat kaya akan ikan. Terdapat kurang lebih 209 jenis ikan di kawasan ini, diantaranya angelfish, butterflyfish, rabbitfish, parrotfish, dan anemonefish. Berbagai jenis moluska juga menghiasi lautan, seperti keong cowries (Cypraea spp.), keong strombidae (Lambis spp.), keong kerucut (Conus spp.), dan lain sebagainya. Satwa-satwa air lain nan eksotis juga tinggal di perairan ini, contohnya penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), duyung (Dugong dugon), paus biru (Balaenoptera musculus), lumba-lumba, dan hiu.



Tempat-tempat Menarik
Teluk Cendrawasih menyajikan beragam hal menarik yang siap dijelajahi para pengunjunggnya. Jika ingin melakukan wisata bahari, Pulau Nusrowi, Pulau Yoop, dan Pulau Mioswaar dapat menjadi pilihan yang menarik. Di perairan pulau-pulau ini, pengunjung dapat menikmati keindahan bawah laut yang penuh warna yang sangat cocok digunakan untuk lokasi menyelam. Selain itu, pengunjung juga dapat mengamati perilaku ikan paus dan lumba-lumba yang hidup bebas di sini.
Jika ingin menjelajahi gua, kunjungi saja Pulau Mioswaar. Di sini terdapat gua alam peninggalan zaman purba dan juga sumber air panas yang mengandung belerang tanpa kadar garam. Gua ini merupakan gua bersejarah karena di dalamnya terdapat kerangka leluhur etnik Wandau. Konon, merekalah kelompok manusia pertama yang datang ke pulau ini. Di Pulau Numfor, juga terdapat sebuah gua yang di dalamnya terdapat tengkorak manusia serta piring-piring antik dan peti-perti berukir.
Jika menginginkan pengalaman yang sedikit berbeda, anda bisa mencoba mengunjungi Tanjung Mangguar. Di sini, terdapat gua dalam air dengan kedalaman 100 kaki. Selain itu, terdapat peninggalan-peninggalan dari abad 18 masih bisa dijumpai di beberapa tempat seperti di Wendesi, Wasior, dan Yomber. Umat Kristiani juga banyak yang berkunjung ke gereja di desa Yende (Pulau Roon), hanya untuk melihat kitab suci terbitan tahun 1898.
Selain itu, masih ada Pulau Rumberpon yang menawarkan berbagai pengalaman menarik. Di pulau ini, pengunjung dapat melakukan pengamatan terhadap burung, penangkaran rusa, wisata bahari, dan juga dapat melihat kerangka pesawat tempur Jepang yang tenggelam saat perang dunia II.
Akses
Perjalanan ke Taman Nasional Teluk Cendrawasih memang cukup melelahkan. Namun dijamin hal ini tidak sebanding dengan apa yang akan anda dapat di sana. Tempat ini dapat dicapai dari berbagai kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Ujung Pandang, Denpasar, Jayapura, dan Darwin menggunakan pesawat ke Biak. Setelah itu, dari Biak dilanjutkan dengan menggunakan pesawat ke Manokwari atau Nabire. Dari Jakarta, Surabaya, Ujung Pandang dan Jayapura bisa juga menggunakan kapal laut ke Manokwari atau Nabire. Dari Manokwari menuju ke lokasi taman nasional bisa menggunakan longboat dengan waktu tempuh 5,5 jam.

Tiket, Akomodasi, dan Fasilitas
Sebenarnya, pengunjung tidak dikenakan biaya tiket untuk memasuki Taman Nasional Teluk Cendrawasih. Namun, apabila pengunjung ingin menjalajahi Teluk Cendrawasih dianjurkan untuk melapor dulu ke Balai Taman Nasional Teluk Cendrawasih (BTNTC) di Kota Manokwari untuk mendapatkan surat izin. Untuk wisatawan mancanegara, diharuskan untuk memperoleh izin masuk dari Departemen Kehutanan.
Sayangnya, di kawasan ini belum tersedia fasilitas pariwisata seperti Dive Center, penginapan, ataupun resort. Jika anda ingin menginap, dapat menggunakan pondok wisata BTNTC di Distrik Rumberpon atau dapat langsung menginap di rumah-rumah penduduk. Untuk mempergunakan penginapan dari BTNTC anda harus menghubungi pihak terkait terlebih dahulu. Selain itu, BTNTC juga dapat menyediakan pemandu untuk menjelajahi Taman Nasional Teluk Cendrawasih.

No comments:

Post a Comment